Gimana Blog Ini ,,!!?

CARI APA SAJA DI BAWAH SINI

Senin, 08 Februari 2010

BCC 2009, Cetak Rekor Beban Baru


Sejak pagi, suasana atrium Cito telah ramai oleh para peserta dan pengunjung yang penasaran ingin melihat pameran dan uji beban jembatan hasil karya peserta BCC 2009. “Selain itu masyarakat yang ingin melihat prosesi uji beban jembatan 2009 bisa terakomodir mengingat Cito memiliki tempat yang cukup luas dan nyaman untuk prosesi uji beban," tutur Damar Darmawan selaku Ketua Panitia memberi keterangan.

Proses uji beban dibagi dalam tiga sesi. Dalam satu pengujian, tiga jembatan di uji sekaligus. Dengan beban yang diberikan secara bertahap, yaitu beban awal 12,86 kg. Jika masih kuat, jembatan berturut-turut akan ditambahi beban 46 kg, 12,86 kg,12,86 kg, 11 kg, dan 6,5 kg. Jika masih kuat, ditambahkan beban yang paling ringan. Kalau pun semua itu belum meruntuhkan jembatan maka akan ditambahkan beban tambahan dari pasir.

Jembatan karya tim SMKN 5 Surabaya mampu membuat penonton larut dalam ketegangan. Jembatan tersebut mampu menahan beban hingga 274,58 kg. Itu artinya menciptakan rekor baru dalam total beban yang dapat ditahan dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 170 kg. Anindita adalah salah satu penonton yang ikut larut dalam ketegangan ini. “Luar biasa, jembatan yang hanya terbuat dari stick es krim dan tusuk sate mampu menahan beban hingga lebih 270 kg. Saya sampai penasaran melihatnya,” ujar mahasiswa jurusan Hukum Universitas Airlangga ini.


Lalu, apa tips SMKN 5 Surabaya hingga jembatan stick yang mereka buat bisa setahan itu? “Rahasia dari kekuatan jembatan kami ada pada penguatan sisi dan rangka jembatan. Selain itu kami juga mengoptimalkan stik eskrim yang disediakan," ungkap Robert Hari, salah satu peserta dari SMKN 5 Surabaya memberi bocoran.

Pembantu Dekan III FTSP, Ir Mudji Irawan MS yang turut hadir dalam acara ini merasa puas dengan peningkatan kualitas kekuatan dan artistik dari jembatan yang dibuat oleh peserta. “Jembatan yang dibuat oleh peserta ditahun ini jauh lebih bervariasi dalam segi artistik. Selain itu, even ini dapat menjadi salah satu promosi ITS kepada masyarakat tentang berbagai kiprah ITS selama ini," tegas Mudji.

Ananto Sandy selaku presiden BEM D3 Teknik Sipil ITS berharap kemeriahan even ini dapat terus berkembang di penyelenggaraan yang akan datang. “Saya memberikan apresiasi terhadap kinerja panitia yang mampu meningkatkan kualitas peserta serta menjaga tingginya animo penonton dalam menyaksikan even tahunan dari D3 Teknik Sipil ini," ujar Sandy.

Akhirnya, Tim 71 dari SMKN 5 Surabaya berhasil menjadi juara 1 dalam kompetisi ini. Mereka berhak atas trofi bergilir piala Gubernur dan uang Rp 4 juta sekaligus mempertahankan gelar juara yang tahun lalu direbut SMKN 5 Surabaya. Juara ke 2 diraih oleh SMAN 3 lamongan. Sedangkan untuk jembatan terindah direbut oleh SMAN 1 Kediri, serta jembatan terfavorit direbut SMAN 3 Sidoarjo.

BCC 2009 Dimeriahkan Mahaghita


Bagi kalian pendengar setia EBS FM pasti dah gak asing lagi dong sama band yang mengusung aliran pop indie ini. Pasti juga dah kenal sama para personilnya. Yup, bener banget. Jhagad (vocalist), Owie (drummer), Deddy (guitarist), dan Fuad (bassist). Gimana sih penampilan Mahaghita di BCC 2009? Yuk kita baca liputan di bawah ini.

Hari semakin malam dan Cito pun semakin bertambah rame. Setelah pengumuman pemenang, tibalah saat bintang tamu acara ini buat tampil. Baik panitia, peserta, maupun pengunjung Cito tumplek blek hanya untuk menunggu giliran Mahaghita manggung.

Nah, saat yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga! Please welcome MAHAGHITA!! Para MG Lover (sebutan untuk fans Mahaghita.red) yang hadir langsung berteriak histeris. Para pengunjung yang semula di lantai atas langsung turun ke dekat panggung saat itu juga.

BCC 2008, Awal Sebuah Harapan

M Saiful Azis selaku Ketua Panitia menjelaskan terdapat lima piala yang akan diperebutkan. Selain untuk juara I sampai III juga terdapat kategori jembatan favorit pilihan pengunjung serta Piala Gubernur yang merupakan piala bergilir dalam kontes serupa.



Kegiatan Bridge Construction Competition (BCC) 2008 hari itu dibuka langsung oleh Dekan FTSP, Ir Joni Hermana MSc ES PhD. Dirinya pun menyempatkan diri untuk melihat beberapa jembatan yang tengah dites kekuatannya. Penjurian kekuatan jembatan sendiri dilakukan dalam tiga sesi hingga pukul 19.00 malam. Di setiap sesinya peserta serta pendamping dihibur oleh band RIVIERA.

Penjurian langsung dilakukan sesaat setelah para juri membuka kotak yang berisi jembatan-jembatan buatan peserta. Semua jembatan tersebut terbuat dari stik es krim berbahan dasar kayu. Sehari sebelumnya peserta diminta merangkai stik-stik tersebut menjadi sebuah jembatan rangka.



Penjurian terhadap jembatan sebenarnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama telah dilakukan sehari sebelumnya setelah jembatan selesai dibuat. Penilaian yang dilakukan adalah ketepatan ukuran yang diberikan panitia, efisiensi bahan yang digunakan, dan estimasi biaya pembuatannya. Selain itu, segi estetika dari jembatan juga menjadi pertimbangan.

”Untuk hari kedua ini, khusus dilakukan penjurian kekuatannya,” ujar Saiful. Pengujian memang berlangsung sehari penuh mengingat satu jembatan saja bisa memakan waktu sepuluh hingga dua puluh menit. Awalnya jembatan diletakkan dalam sebuah perletakkan kemudian diberi beban awal 25 kg. Bagi jembatan yang tidak mampu menahan beban tambahan maka nilainya nol. Pemenang adalah jembatan yang mampu bertahan dengan beban terberat sebelum patah.

Menurut Saiful, kontes jembatan ini sengaja diperuntukkan untuk para siswa SMA. Selain untuk mengenalkan dunia Teknik Sipil sejak awal, kontes tersebut juga ajang kreativitas para siswa. ”Dengan Teknik Sipil, kami menjembatani kreativitas para siswa,” terang Saiful.

SMKN 5 Surabaya Juara Pertama Kompetisi Konstruksi Jembatan


Bridge Construction Competition (BCC) 2008 tingkat SMA se-Jawa Bali piala Gubernur Jatim dan ITS telah berakhir. Juara pertama kompetisi pembangunan konstruksi jembatan dari stick es krim dan tusuk sate ini diraih kembali oleh SMKN 5 Surabaya yang juga juara pertama BBC tahun lalu.

Karya Muhammad Juanidi dan Yoga Al Rendra ini berhasil menyisihkan 41 tim dari pelajar setingkat SMA se-Jawa dan Bali. Konstruksi jembatan karya Junaidi dan Yoga ini mampu menanggung beban berat seberat 167,6 kilogram.

"Secara keseluruhan konstruksi jembatan milik Junadi dan Yoga sangat sempurna. Sehingga layak keluar sebagai pemenang," kata Sigit Darmawan, salah satu juri yang berasal dari ITS kepada detiksurabaya.com, usai penjurian di lokasi kompetesi, City of Tomorrow, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Minggu (30/3/2008).

Kategori sebagai juara pertama tidak hanya dilihat dari kekuatan konstruksi jembatan saja. Namun, kata Sigit,  juga dilihat dari estimasi biaya, ketetapan ukuran, dan model jembatan. "Kalau membikin konstruksi jembatan yang kuat semua orang pasti bisa, tapi bagaimana caranya membuat jembatan dengan bahan yang sedikit dan menjadi kuat," jelasnya.

Untuk juara kedua diraih oleh pasangan Dian Eka Novita dan Rianda Yusuf dari SMA Dharma Wanita Surabaya. Sedangkan pemenang juara ketiga diraih SMA Negeri I Ponorogo pasangan Miftah Farid Akbar dan Fiska Ramardani Akbar.

Selain juara pertama hingga ketiga, Panitia BCC juga menyediakan juara favorit pilihan pengunjung.  Sebagai pemenangnya yakni karya dari SMA  Al Hikmah Surabaya yang dirakit oleh Firda Rifky dan Renanda.

Juara pertama Bridge Construction Competition (BCC) 2008 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 4 juta. Juara Kedua Rp 3 juta dan ketiga Rp 2 juta. Sedangkan juara favorit pilihan pengujung mendapatkan uang Rp 500 ribu.

Tidak ada komentar: